Nov 1, 2008

SEMUANYA KERNA DIA

Dahulu aku di situ,
Tersembam mengejar pahala,
Ku lontarkan surat cinta walau aku sendiri buta,
Ku turuti setiap langkah mereka,
Ku saluti jiwa ini dengan ketakutan,
Walhal semuanya dusta,
Bila saat suratNya mula bersuara,
Gementar seluruh jiwa,
Bukan kerna takut tapi kerna gema cinta,

Pertama kali aku bersua,
Dibuka rentak terikat,
Tersentak aku tapi kelu memikat,

Dibuka suratan masa,
Tersentak aku tapi gembira teramat,

Diajar akar, ditunjuk batang, diidam buah,
Tersentak aku tapi aman sejagat,


Kiri atau kanan?
Ku jawab tengah,
Dihambat lagi, di soal lagi.
Campur atau penuh?
Ku jawab mustahil.
Ditempa lagi, di celup lagi.

Menggigil, aku tak berdaya,
Rupa segalanya dusta,
Aku tenang walau langkah makin mendaki,
Aku girang walau kata makin mencaci,
Aku senang walau diri makin dibenci,

Kerna sekarang aku pasti,

Kerna sekarang aku realiti,

Sinarnya ku jumpa,
Bukan sekadar cinta,
Tapi Rahmat seluruh semesta,


12 comments:

  1. Salam pendekar. Saya tertarik banyak perkara yang saudara lontarkan dalam blog saudara ini. Salah satunya puisi ini. Puisi sufi yang memikat.

    ReplyDelete
  2. salam perdamaian..getaran cinta itu semakin kelam dalam jiwai ini..nazirul

    ReplyDelete
  3. Tiada kata secantik Bahasa,
    Ini puisi utk kekuatan diri nih..

    ReplyDelete
  4. ayatnya sangat mendalam..penuh makna ..mungkin kalau saya tersilap tafsir tapi memang penuh keinsafan untuk saya yang pernah alaminya

    ReplyDelete
  5. Aduh.Bingkisan puisi yang bukan setakat puisi.Sesungguhnya ada teman-teman di samping mu.

    ReplyDelete
  6. السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

    Pok Li, Hanya jauhari mengenal manikam....heh

    Ku tak sempurna, he he he, comel pulak ko buat macam tue..... harg harg harg....

    Nazirul, suluh dengan ayat cintaNya.

    azlin Hashim, ;-), yang paling penting kuatkan kecintaan padaNya.

    Fahana_ann, payah nak bersuara untuk menjelaskan, kena alami baru mudah memahaminya...

    Wira, Aku doakan dan sering meminta agar teman-teman seperjuangan tetap teguh bersama....mardhotillah.

    ReplyDelete
  7. Taniah sebuah puisi yang indah....

    ......Sinarnya ku jumpa,
    Bukan sekadar cinta,
    Tapi Rahmat seluruh semesta.....

    ReplyDelete
  8. Salam puisi..
    sangat menarik, pengertian yang mendalam dan kecintaan abadi..

    sekadar berkongsi syair arab..

    pahit balaNya dirasa hikmat
    diterima gembira apa pun yang Dia perbuat
    tidak diberi pun tidak mengapa
    kefakiran dianggap penghormatan saja
    kau lihat keinginannya
    hanyalah mentaati kekasihnya
    kau lihat mukanya berseri
    hanya si Dia ada di hati.

    ReplyDelete
  9. السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

    sakurasa 2, aku sekadar menyampaikan riwayat hidup seorang pejuang, dan mengharapkan lebih ramai memperjuangkan untuk menzahirkan sistem Allah.

    naz ilyn, terima kasih, atas syair Arab... heh, memang menarik.....hanya si Dia ada dihati.

    ReplyDelete
  10. "kiri? kanan?
    kujuga bisa menjawab tengah
    mana lagi yang terpikir
    yang kiri tak mahu mengaku
    yang kanan, masih belum di situ
    rupanya yang tengah itu hanya membedakan
    rupanya dua itu saja yang ada
    rupanya ke kiri juga jatuhnya
    rupanya..."

    terkenang semula
    puisi ini... ah, memutar memori
    pengalaman akan-akan, mungkin waktunya beda


    ~deja vu~

    ReplyDelete
  11. salam...

    Al-Baqarah:152
    Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

    Alhamdulillah...

    ReplyDelete