Sikap tegas nabi Muhammad penuh toleransi, tanpa meniggalkan prinsip seperti itu dilaksanakan pada saat masyarakat lingkungannya tampil dengan budaya represif, yang sistem sosialnya dalam proses tidak menghendaki perubahan, bertahan dengan struktur yang ada (morfostatis). Sedangkan nabi Muhammad S.A.W sedang memulai pembentukan kelompok (formation group) menuju perubahan. Ternyata sikap toleransi sangat menentukan proses terjadinya bentuk serta perubahan atau perkembangan suatu sistem mahupun struktural atau penyederhanaannya (morfogenesis).
Sikap toleransi membuahkan kemampuan yang sangat signifikan dalam menetapkan pilihan yang terbaik. Mampu mendengar berbagai ungkapan dan menyaring yang terbaik daripada semua itu.
Sikap toleransi juga melahirkan kemampuan mengubah perilaku individu (self correction) terhadap pola yang selama itu dilakukan, yang tidak berdaya mengubah masyarakat tradisional, tertutup dan represif, sehingga tujuan yang dicita-citakan dapat dicapai. Toleransi, tidak menciptakan individu yang jumut, yang tidak mahu mengubah perilakunya, walau tujuannya tidak tercapai. Secara apologi bersikap dan menyatakan bahawa: “Tujuan itu tidak tercapai kerana belum waktunya” atau nasibnya memang demikian dan tidak mahu mengubah diri.Sikap toleransi, mampu menemukan jalan keluar dan ‘problem solving’ yang pantas dan mengangkat martabat dan harga diri dalam berbagi bidang kehidupan.
Dengan sikap toleransi, Rasulullah bermigrasi (hijrah) meninggalkan kehidupan dan tananan sosial tradisional represif yang belu m mampu diubahnya menuju kepada tempat dan kelompok masyarakat yang telah dipersiapkannya untuk dapat menerima perubahan dan bahkan menjadikannya sebagai agen perubahan di zamannya serta zaman selanjutnya. Bersama kelompoknya kemudian berinteraksi membaur ke dalam berbagai kelompok dalam masyarakat yang majmuk baik keturunan mahupun agama. Interaksi yang sedemikian itu mampu menciptakan kehidupan yang saling memerlukan, dalam bentuknya yang saling bertanggungjawab dalam membela masyarakatnya- aspg
semoga ape yg diharpkan akan berlaku dengan sebaik2 nye..
ReplyDeletesalam perdamaian
salam perdamaian
ReplyDeletesalam...
ReplyDeleteAl Maa'idah : 54-
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui”
Alhamdulillah...