Apr 1, 2009

BATU KARANG

bicycle-hazard-sign-image

Teringat aku kisah si Tanggang, disumpah menjadi batu kerna lupa diri, menafikan hak seorang wanita yang sepatutnya diangkat martabatnya. Andai kisah ini benar maka dari celah mana pula dapat kita fahami falsafah dalam cerita ini. Adakah salah si tanggang? atau si ibu sendiri yang tidak pandai menjaga anaknya?

Fikirkan tentang kita, tentang anak-anak kita. Sudah cukup baguskah diri mereka? Seandainya ribut dan taufah menjengah tiba pada masa hadapan, mampukah mereka mengharunginya?

Seperti air dalam badan, mulanya kita minum, lalu ia akan keluar mengikut fitrahnya melalui prosesnya tersendiri, maka perlu diganti dengan air yang baru. Jangan ditahan, takut nanti jadi batu karang, hingga mampu memudaratkan diri. Begitu juga kehidupan ini. Kepimpinan. Semuanya perlu ada pengganti. Jangan dibiarkan terlalu lama memegang tampuk, takut makin lama menjadi batu karang, rosak seluruh organisasi.

Maka perlu ada generasi penerus, generasi pelapis. Andai dididik seperti tanggang, maka akhirnya lupa diri, kuatkan jasadnya, kuatkan pemikirannya. Matang menangani, tabah mengharungi…….

5 comments:

  1. doakn aku bukan si tanggang,,,
    pelu perubhan tampuk pimpinan

    ReplyDelete
  2. Sayonara Pak Lah..tak lama cuma 5 tahun shj..

    ReplyDelete
  3. salam...

    Al Fath:27.

    Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.

    Alhamdulillah...

    ReplyDelete
  4. Batu karang tu la penyakit yang menghalang laluan air dalam badan..

    Harap tiada laluan yang menghalang ilmu Allah dari turun dari atas ke bawah...

    Pastikan ianya tetap turun kepada pengganti2 yang berkualiti

    ReplyDelete