Mungkin ada rasionalnya, namun sebagai umat Islam yang mengaku berpegang pada Al Quran dan Sunnah Rasul harus kita menilai kembali apa yang brother nyatakan. Aku ingin tekankan di sini bahwa Al Quran yang Allah wahyukan bukan diturunkan dengan sia-sia, banyak Ilmu dan jalan memecah bebuntuan diajarkan di dalamnya, namun yang menjadi ketidak lancaran dalam melaksanakannya apabila kita tidak memahami apa yang ingin disampaikan, lebih-lebih lagi diturunkan dalam bahasa Arab yang ketika itu kaya dengan kata-kata berbentuk puisi.
Kerana itu kita harus merujuk bagaimana para Rasul melaksanakan perintah Allah, bukan sekadar mengajak manusia ke masjid mendengar ceramah? Atau mengajak manusia sekadar solat, puasa, zakat dan haji untuk mengejar pahala sendiri dan membiarkan masyarakat terkapai-kapai mencari penyelesaian.
Muhammad s.a.w pada ketika di Mekah sudah wujud politik yang berparlimenkan Darul Nadwah, kenapa Muhammad s.a.w tidak diperintahkan menegakkan Islam dengan berpolitik atau dengan cara kekerasan walhal jasad umat islam ketika itu disakiti. Yang menjadi cara Muhammad s.a.w adalah dengan mengumpulkan ratusan manusia secara individu, dan mereka disedarkan tentang pentingnya memahami dan melaksanakan Ilmu Allah, ini kerana manusia takkan mampu memahami keperluannya sendiri namun Sang Pencipta berupaya menjelaskannya.
mari sama2 kita memahami...menjiwai mencintai...hafalkan nama2 allah
ReplyDeletesalam...
ReplyDeletebaca Al-Quran, fahami Al-Quran, praktikkan Al-Quran dan sebarkan Al-Quran...
Ar Ruum : 62.
"Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".
Alhamdulillah...