Dec 18, 2008

JIWA MADANI


Aku masih disini, memerhati sang langit,
Retaknya kembali bertaut,
Makin tenang tiada lagi suara sang guruh,


Aku masih disini, memerhati sang bumi,
Gunung pastikan hancur, bintang pastikan gugur,
Sang malam terus berlalu, siang jadi saksi,


Lewat semalam aku ke sana,
Bagaikan dalam syurga,
Menata anak mengajar maksud dewasa,


Terlentang pada lantai hijau,
Menghadap 'rahmatanlilalamin'
mengukur sendiri rasa memiliki,


Kagum aku pada yang diatur,
Kagum aku pada Sang Pengatur,
Kagum aku pada tempat yang teratur,



7 comments:

  1. subhanallah..
    terucap kalimah..

    pada mata yg memndang..bersyukurlah..
    pada telinga yg mndengar..bersyukurlah..
    pada hati yg merasa..bersyukurlah..
    pada akal yg bijaksana..bersyukurlah..

    ReplyDelete
  2. Peh! ade orang boleh faham? peh! geleng kepale aku.....

    ~~Noli, tapi......... sedikit sangat yang bersyukur........ tapi serius aku memang rindu pada lantai die, best sejuk, tidor tak ingat.... wakakakaka

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. di situ tempat kita,
    kita jaga, kita bela,
    biar jauh tetap kita pelihara...

    pertahanannya adalah kita...

    ~aku rindu di situ...~

    ReplyDelete
  5. salam...

    tempat, umat dan aturan...

    bumi, manusia dan Al-Quran...

    Alhamdulillah...

    ReplyDelete
  6. salam...

    Ali 'Imran:146.
    Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak menyerah. Allah menyukai orang-orang yang sabar.

    Alhamdulillah...

    ReplyDelete
  7. aku pun rindu gak..hehe...sama2 pertahankanyer...

    ReplyDelete