Sebuah Impian Itu Jujurnya Hadir Tanpa Mampu Aku Tegah
Merintik-rintik, menggulung, lalu terbungkus sebuah harapan yang dengannya aku berdiri
Terkadang longlai, terkadang mati
Ku garap lagi, ku curah dengan mata pena agar mampu aku fahami, agar mampu aku fahami
Dan impian itu makin berlegar, hingga aku mula lupa, usia ini makin meninggi,
makin membalas segala harapan agar ianya punah
No comments:
Post a Comment